Pengabdian Masyarakat Prodi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Alauddin Makassar di Malino: Menggali Makna Teologi, Tasawuf, dan Filsafat dalam Kehidupan

  • 08 Juni 2024
  • 08:00 WITA
  • Administrator
  • Berita

Makassar, 8 Juni 2024 Sekretaris Prodi Aqidah dan Filsafat Islam.  - Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di Malino selama dua hari, Jumat dan Sabtu, 7-8 Juni 2024. Acara yang bertema "Reinterpretasi Kajian Teologi, Tasawuf, dan Filsafat dalam Tatanan Masyarakat" ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman masyarakat tentang pentingnya kajian agama dan filsafat dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini ditujukan kepada dua kelompok sasaran utama, yaitu para guru dan santri. Sesi pertama yang difokuskan untuk para guru diisi oleh dua narasumber dari dosen AFI, yaitu Dr. Rahmi Damis, M.Ag. dan Dr. H. Ibrahim, M.Pd., dengan moderator Dr. Muhammad Takbir, M.Phil.

Dr. Rahmi Damis memaparkan tentang keterkaitan antara jasad dan ruh dalam perspektif teologi dan tasawuf. Beliau menjelaskan bagaimana pemahaman yang mendalam tentang hubungan ini dapat membantu individu dalam mencapai kesalehan spiritual dan sosial. Sementara itu, Dr. H. Ibrahim, M.Pd. menggunakan pendekatan filsafat untuk membahas konsep-konsep fundamental yang dapat diintegrasikan ke dalam metode pengajaran, sehingga pendidikan dapat menjadi lebih efektif dan bermakna.

Pada sesi kedua, yang ditujukan untuk para santri, Prof. Dr. H. Muh. Natsir Siola, MA dan Dr. Hj. Darmawati, M.H. bertindak sebagai narasumber, dengan dimoderatori oleh Dr. Hj. Andi Nurbaety, MA. Prof. Dr. H. Muh. Natsir Siola memberikan motivasi kepada para santri mengenai langkah-langkah untuk meraih kesuksesan. Beberapa poin penting yang disampaikan meliputi pentingnya menghargai jasa orang tua dan selalu mendoakan mereka, membiasakan diri untuk bertanggung jawab, serta menghindari sifat malas dan kebiasaan terlambat.

Dr. Hj. Darmawati, M.H. membahas topik tahara, dengan fokus khusus pada tata cara mandi wajib bagi santri yang mulai balig. Beliau menekankan pentingnya pemahaman yang benar dan penerapan yang tepat dalam menjalankan kewajiban agama, sebagai bagian dari pembentukan karakter yang islami.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, diikuti dengan acara senda gurau dan makan bersama. Suasana keakraban yang tercipta diharapkan dapat mempererat hubungan antara narasumber dan peserta, sekaligus memperkuat komitmen bersama dalam mengamalkan ajaran agama dan nilai-nilai filsafat dalam kehidupan sehari-hari. Pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan pemahaman dan aplikasi kajian teologi, tasawuf, dan filsafat dalam tatanan masyarakat.