Ketika pemerintah menetapkan kebijakan pembatasan sosial di ruang publik, maka sistem daring adalah alternatif. Terlebih, pembatasan tersebut tujuannya positif; mengindari terjadinya kontak fisik dan memutus rantai penularan Covi-19.
Sehingga agar aktivitas akademik tetap berjalan, sistem daring dijadikan sebagai jawaban bagi hampir semua lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi Islam seperti UIN Alauddin Makassar.
Tidak ingin ketinggalan, prodi AFI, sebagai salah satu jurusan tertua di perguruan tinggi terbaik se Indonesia timur ini, pun menyelanggarakan aktivitas akademiknya lewat sistem ini. Mulai dari pelayan akademik hingga ujian skripsi mahasiswa.
Adalah Citrawati, salah satu mahasiswa tingkat akhir, yang melawati ujian hasil skripsi secara virtual pada Selasa, 16 Juni 2020.
Ujian ini hadiri oleh Dr. Marhaeni Saleh sebagai pembimbing dan Dr. Muhaemin dan Dr. Darmawati H., masing-masing sebagai penguji.
Menurut Dr. Darma, yang juga merangkap sebagi ketua sidang, mengatakan bahwa ini adalah ujian virtual yang ke sekian yang pernah dihadirinya, baik sebagai penguji, pembimbing maupun sebagai ketua sidang. Bahkan, saat ini menurutnya, tidak hanya ujian skipsi disenggarakan secara virtual, tapi juga perkuliahan dan berikut ujian akhirnya.
"Kita di Prodi AFI menyenggarakan sistem daring sejak awal Pandemi ini berlangsung. Perkuliahan, pelayanan dan ujian semuanya diselenggarakan secara virtual dan daring. Bagi kami, tidak ada alasan aktivitas akademik vakum hanya karena pandemi. Teknologi saat ini telah memberikan alternatif," pungkas perempuan yang saat ini didaulat sebagai wakil dekan 2.
Citrawati, yang mengkat topik penelitian "Tradisi Pengobatan Angngiso di Ma'rang, Pangkep" pun merasa senang dan bahagia telah melewati ujian Munaqasah. Menurutnya, meskipun ujiannya dilakukan secara virtual namun tetap mendebarkan.
"Alhamdulillah, satu tahap lagi menuju sarjana. Meskipun ujiannya virtual tetap ji bikin dumba-dumba (mendebarkan). Tapi syukurnya lancar semuaji", papar Citra saat dikonfirmasi oleh humas AFI.