2 Februari 2024
Makassar - Sebanyak 72 mahasiswa Program Merdeka
Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dari Program Studi
Aqidah dan Filsafat Islam melibatkan diri dalam kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL). Dalam rangka memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, mahasiswa
tersebut dibagi ke dalam tujuh kelompok, masing-masing didampingi oleh seorang
dosen pembimbing. Khusus kelompok 6 angkatan 2021 melaksanakan kegiatan ini di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA)
dan Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) Nikmatullah, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan
Manggala, Kota Makassar.
Dr. Ibrahim, M.Ag, dosen pembimbing mahasiswa,
menekankan pentingnya pengalaman lapangan dalam melatih mahasiswa Prodi Aqidah
dan Filsafat Islam. "KKL bukan hanya tentang mengaplikasikan
pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan meningkatkan kepekaan sosial
mahasiswa. Ini adalah langkah nyata menuju penyelenggaraan pendidikan yang
holistik dan relevan dengan kebutuhan masyarakat."
Pada kesempatan penutupan
kegiatan, Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Alauddin, Dr. Muhaemin, turut hadir
bersama Wakil Dekan 1 dan 2.Dalam sambutannya, beliau mengingatkan nostalgia
awal kedatangannya di lokasi sepuluh tahun yang lalu dan menyoroti betapa
pentingnya KKL sebagai jembatan antara teori dan praktik.
"Dengan melibatkan mahasiswa dalam kehidupan
masyarakat, kita tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten secara akademis,
tetapi juga pemimpin yang peduli dan berkontribusi positif pada lingkungannya.
Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan lebih lanjut agar kegiatan semacam
ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat maksimal," ungkap Dekan.
Sementara itu, Sekretaris Jurusan Aqidah dan Filsafat
Islam Dr. Mubarak, Lc., M.Fil.I. menyampaikan apresiasi dan harapannya agar
kegiatan ini tidak hanya berhenti pada KKL. "Semoga kegiatan ini menjadi
langkah awal bagi mahasiswa dalam terus berkontribusi dan menjaga keterlibatan
aktif dengan masyarakat."
Penutupan KKL MBKM Prodi Aqidah dan Filsafat Islam
ditutup dengan meriahnya acara makan bersama, dimana mahasiswa dan santri
menikmati hidangan khas Makassar, KONRO. Kebersamaan ini diharapkan menjadi
momentum mempererat tali persaudaraan antar-mahasiswa, santri, dan masyarakat
setempat.