Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar kembali menggelar prosesi sakral yaitu pengukuhan guru besar pada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Dalam kegiatan yang berlangsung di auditorium pada 20 Agustus 2025 ini menjadi ajang reuni dan silaturahmi dari berbagai pihak. Kehadiran keluarga, rekan seperjuangan, dan para civitas akademika memberi kesan dan mengukir bahagia di hati para guru besar yang dikukuhkan. Dalam momentum bersejarah bagi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat di Universitas Islam Negeri Alauddin, terdapat tiga guru besar yang dikukuhkan dan memberikan orasi ilmiah, dua di antaranya merupakan dosen dari program studi Aqidah dan Filsafat Islam, yaitu : Prof. Dr. Hj. Darmawati H, S.Ag., M.HI dan Prof. Dr. Abdullah, S.Ag., M.Ag.
Gemuruh tepuk tangan dari peserta yang hadir menjadi saksi atas kebanggaan terhadap kedua sosok yang sangat inspiratif, yang telah menjadj bagian dari pertumbuhan Aqidah dan Filsafat Islam hingga hari ini. Tawa dan air mata rupanya dapat bercampur dalam satu waktu, hal ini menandakan kebahagiaan yang begitu besar yang disertai rasa haru atas perjuangan dan pengorbanan yang telah dilalui.
Prof. Hj. Darmawati Hanafi sebagai guru besar pada bidang Fikih Keluarga, sementara Prof. Abdullah sebagai guru besar pada Pemikiran Islam khususnya Teologi Sosial yang telah menggetarkan auditorium dengan orasi ilmiahnya. Melalui orasi tersebut, tergambar bagaimana pengalaman dan semangat menuntut ilmu mampu mengantarkan seseorang pada cita-cita yang luhur dan menggapai karir akademik yang diimpikan.
Dalam setiap langkah pengukuhan seorang guru besar, terkandung makna yang lebih dari sekadar pengakuan formal. Ia menjadi cermin dari komitmen untuk terus menggali hakikat ilmu dan kebenaran yang abadi. Pengukuhan ini bukan hanya simbol penghargaan, tetapi juga panggilan untuk memperdalam pemahaman tentang hakikat kehidupan dan keberadaan. Di balik momen ini, terpatri sebuah tanggung jawab moral dan spiritual untuk menerangi jalan ilmu, menjembatani antara pengetahuan dan hikmah, serta menghayati makna hidup dalam setiap langkah perjuangan. Dengan demikian, pengukuhan ini menjadi momentum untuk merenungkan esensi diri dan peran kita dalam membangun peradaban yang berlandaskan nilai-nilai kebenaran dan keimanan.
Prof. Hamdan Juhanis, MA., Ph.D selaku rektor Universitas Islam Negeri Alauddin dalam sambutannya mengingatkan untuk tidak hanya menjadi guru besar dalam bidang akademik, namun juga menjadi guru kebijaksanaan, yang mampu enempatkan diri pada tiap kondisi. Raut bangga begitu jelas dari wajah rektor Universitas Islam Negeri Alauddin, yang menyambut pertambahan jumlah guru besar di kampus peradaban. Hal ini tentu menjadi prestasi yang patut disyukuri, semoga menjadi angin segar bagi peningkatan mutu akademik khususnya di program studi Aqidah dan Filsafat Islam. Pengukuhan ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan keilmuan dan meningkatkan daya saing akademik program studi Aqidah dan Filsafat Islam.