Mahasiswa Prodi Akidah dan Filsafat Islam Mengikuti Klinik Moderasi Beragama

  • 28 Juli 2025
  • 07:00 WITA
  • Administrator
  • Berita

Minggu, 27 Juli 2025 menjadi momentum hangat para peserta Klinik Moderasi Beragama yang berlangsung di Aula Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Kota Makassar. Keragaman latar belakang suku dan agama mewarnai ruangan, termasuk lima peserta antaranya merupakan mahasiswa/i pada program studi Akidah dan Filsafat Islam: Elmi Nurjannih, Amanda, Muhammad Zaim, Izzyul Yaqin, dan Fajar. Keikutsertaan mahasiswa/i ini tentunya memberi angin segar bahwa masih banyak generasi muda yang memiliki perhatian lebih pada moderasi beragama. Pada Klinik Moderasi Beragama (KBM) ini, mereka memperoleh wawasan dan jejaring yang baru. Para mahasiswa berkesempatan menimba pengetahuan secara langsung dari Kepala Balai Litbang Makassar, Dr. H. Saprillah.M.Si selaku narasumber pada kegiatan tersebut. 


Selain wawasan baru, mereka mampu menjalin koneksi dengan orang-orang yang berbeda dengan mereka, seperti peserta yang berlatar belakang Protestan, Katolik, dan juga Baha'i yang turut serta dalam Klinik Moderasi Beragama. Andi Ulfa Wulandari, M.Ag, selaku dosen pendamping pada kegiatan ini berharap agar mahasiswa Akidah dan Filsafat Islam tidak hanya berhenti pada teori-teori moderasi beragama, namun mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, selain melalui perkuliahan di kelas, mahasiswa perlu mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tambahan di luar, misalnya dengan berbaur bersama individu maupun kelompok yang berbeda. 


Dalam prosesnya, mahasiswa tidak hanya duduk diam mendengarkan ceramah tentang moderasi, tetapi mereka diminta untuk terlibat dan interaktif sepanjang forum, hingga melakukan praktek-praktek kecil di dalam ruangan. Dengan begitu, moderasi beragama tidak hanya mengawang dalam kepala mereka. 


Prinsip moderasi ini tentu sangat diperlukan bagi setiap generasi dan setiap lapisan masyarakat. Setidaknya, ketika mahasiswa mampu mengimplementasikan konsep ini dalam kehidupan, mereka akan menjalani hidup dengan open heart (empati), open minded, dan open will. Karena moderasi beragama tidak hanya berbicara relasi antar pemeluk agama satu dan lainnya, tapi lebih luas dari itu, moderasi beragama juga membahas tentang relasi antara manusia dan lingkungannya. Semoga, kegiatan-kegiatan yang positif dan inspiratif senantiasa memiliki ruang di hati para mahasiswa di Akidah dan Filsafat Islam.