JADI MAHASISWA AQIDAH FILSAFAT ISLAM ITU KEREN

  • 10:51 WITA
  • Administrator
  • Artikel

Pertanyaan yang sering timbul dalam benak orang – orang ketika mendengar jurusan Aqidah Filsafat Islam, “Lulusan Aqidah dan Filsafat Islam Jenjang Karirnya mau kemana sih” ? So, ini terdengar seperti memberikan kasta dalam dunia perkuliahan, khususnya terhadap program studi Aqidah Filsafat dan Islam atau bisa disingkat AFI. Hay, saya Kurniawati dari Jurusan Aqidah Filsafat Islam. Sering dapat pertanyaan diatas ? yaa tentu saja.

Hal di atas merupakan pengalaman yang sering ditanyakan kepada mereka yang berkuliah dengan Jurusan Aqidah Filsafat, stigma mengenai Jurusan dapat menentukan kesuksesan seseorang di Indonesia masih sangat berlaku, masyarakat masih memberi label bahwa kuliah di Jurusan yang memiliki banyak praktek daripada teori akan lebih sukses dibanding orang – orang yang memilih berkualiah dengan jurusan teori termasuk Jurusan Aqidah Filsafat Islam.

Masih banyak orang yang belum tahu sekeren dan sekece apa sih Jurusan Aqidah Filsafat Islam. Sebelum akhirnya saya sendiri memutuskan untuk menjalani Jurusan tersebut, saya memiliki cara berfikir yang sama dengan orang kebanyakan, tapi setelah masuk dan menjalani Jurusan Aqidah Filsafat Islam, sedikit kaget ternyata Jurusan Aqidah Filsafat Islam, I like finding treasure, why?

Aqidah Filsafat Islam bukan hanya sekedar belajar teori tanpa memliki pengaplikasian dalam hidup banyak sekali yang dapat didapatkan dari Jurusan Aqidah Filsafat Islam,

Pertama, kemampuan Critical Thinking, so critical thinking adalah kemampuan berfikir secara kritis, berfikir kritis berbeda dengan cara berfikir biasa, karena dalam berfikir kritis mengharuskan kita melibatkan kemampuan anilisis, observasi dan pengambilan keputusan secara rasional. Basic untuk dapat berfikir kritis adalah memiliki keinginan untuk bertanya dan rasa penasaran yang besar, dalam Jurusan Aqidah Filsafat, kita akan selalu dilatih dan dipaksa untuk dapat berfikir Kritis, contoh mata kuliah mata Kuliah Aqidah Filsafat Islam yang mengharuskan kita dalam berfikir kritis adalah, Filsafat Hukum Islam.

Kedua, Berfikir secara Sistematis, berfikir secara sistematis artinya kita berfikir sesuai dengan runtutan yang seharusnya, jadi cara berfikir sistematis diibaratkan sebagai suatu membangun sebuah bangunan yang kokoh, agar bangunan tersebut dapat berdiri kokoh maka diperlukan fondasi yang kuat terlebih dahulu, dalam Jurusan Aqidah Filsafat Islam kita diharuskan untuk berfikir sistematis contoh mata kuliah adalah Ilmu Mantiq.

Ketiga, Kemampuan Berfikir secara Komprehensif, so apa berfikir secara komprehensif adalah kemampuaan untuk dapat berfikir secara menyeluruh, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, komprehensif artinya, mempunyai dan memperlihatkan wawasan luas. Nah secara timbul pertanyaan kok bisa? Iya, karena yang menjadi pendekatan dari jurusan Aqidah Filsafat Islam itu adalah Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi dan saling terkait satu sama lain.

Epistemologi, dalam bahasa Yunani, Episteme artinya pengetahuan, dan logos artinya ilmu, yang dalam pengertiannya, bagaimana memperoleh pengetahuan. Ontologi, dalam bahasa Yunani Onto artinya yang ada, dan logos artinya ilmu, maka dapat dikatakan bahwa Ontologi lebih mempertanyakan esensi dari pengetahuan. Dan terakhir Aksiologi, dalam bahasa Yunani Aksio artinya nilai, dan logos artinya ilmu, jadi jika diartikan apa nilai dari pengetahuan tersebut.

Jika dikaji lebih dalam sebenarnya dalam Jurusan Aqidah Filsafat lebih dari ketiga point  diatas yang sudah saya jelaskan secara singkat , karena Jurusan Aqidah Filsafat adalah jurusan yang sangat deeper dan berbeda dengan jurasan yang lain. Berbeda lebih baik daripada sedikit lebih baik. Sebagai penutup saya mengutip salah satu perkataan dari seorang Filsuf asal Prancis, Rene Descartes, Cogito Ergo Sum (Aku Berfikir Maka Aku Ada). Setelah ini teman – teman akan dibuat benar – benar berfikir.