Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Laksanakan Kuliah Tamu

  • 25 Januari 2023
  • 03:19 WITA
  • Administrator
  • Berita

Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (Prodi AFI) UIN Alauddin Makassar melaksanakan Kuliah Tamu pada selasa, 24 Januari 2023. Kegiatan ini berlangsung di ruang Lecture Teathre (LT) Fakultas Ushuluddin dan Filsafat. Kuliah Tamu ini mengambil tema “Literasi Digital dalam Narasi Keagamaan”.

Hadir sebagai narasumber dalam Kuliah Tamu ini, yakni Dr. H. Saprillah Syahrir, M.Si. (Kepala Balai Litbang Agama Makassar). Kegiatan yang dimoderatori oleh Dr. Andi Nurbaethy, MA. (Dosen Prodi AFI) berlangsung dengan penuh antusias oleh para peserta, yang tidak hanya terdiri dari civitas akademika Prodi AFI, namun juga dari prodi lain, baik dalam internal fakultas Ushuluddin dan Filsafat, maupun dari luar fakultas Ushuluddin dan Filsafat.

Ketua Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, dalam sambutannya ketika membuka kegiatan Kuliah Tamu ini, mengungkapkan bahwa literasi digital dalam konteks hari ini sudah sangat penting, khususnya bagi para akademisi, termasuk para mahasiswa yang terlibat langsung dalam diskursus keagamaan di media sosial. “Kegiatan hari ini adalah salah satu upaya kita agar generasi muda, khususnya yang ada di kampus, lebih melek digital. Tujuannya agar generasi muda ini dapat memahami narasi-narasi keagamaan yang berseliweran di dunia maya”, sambut pria yang akrab disapa Memet ini.

Dalam Kuliah Tamu ini, narasumber mengungkapkan bahwa pengetahuan kita, baik agama maupun pengetahuan lainnya, telah didikte oleh kuasa algoritma dalam media sosial. Mau atau tidak mau, kita sebagai pengguna media sosial, pasti akan menerima hal tersebut sebagai sebuah kebenaran, jika setiap saat kita terkontaminasi oleh konten-konten yang bermunculan di beranda dunia maya kita. "Pemikiran kita tidak murni lagi dipengaruhi oleh pengetahuan, tapi dipengaruhi oleh algoritma media digital", ungkap pria yang biasa disapa dengan Pepi ini.

Selain itu, sambung narasumber, dalam era digital saat ini, logika beragama kita lebih didomiasi oleh informasi-informasi yang berseliweran di sekitar kita, tanpa bis akita verifikasi atau falsifikasi kebenarannya. Hal ini dengan sendirinya kemudian mempengaruhi keyakinan dan kepercayaan kita atas suatu hal. "Kepercayaan kita pada apa yang kita yakini seringkali terabaikan karena logika dominatif yang merasuki dan berseliweran di sekitar kita", pungkas ketua Lakpesdam PWNU Sulawesi Selatan ini. (abg)