Samata – Sebagai salah satu pilar tridarma Perguruan Tinggi (Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat), dosen Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) UIN Alauddin menyelenggarakan pengabdian masyarakat di dua Kecamatan di Kota Makassar, yakni; Kecamatan Manggala dan Kecamatan Biringkanaya. Bentuk pengabdian tersebut berupa pembelajaran Ilmu Tajwid ( Pembelajran Alquran) dan kajian-kajian keagamaan lainnya.
Bimbingan yang diberikan pun tidak hanya sekali, tapi berlangsung secara rutin dan intensif setiap minggu pada hari Selasa dan Ahad. Bahkan berdasarkan schedule yang ada, bimbingan ini dilakukan secara bergiliran di dua tempat tersebut oleh masing-masing dosen.
Pada Minggu (08/09/2019) misalnya, Dr. Abdullah Thalib, M.Ag., memberikan pengajian tentang “Rahasia Sholat” di Majlis Taklim Quba al-Islah di Mangga Tiga, Paccerakkang Kecamatan Biringkanaya, sedangkan pada hari Selasa (10/09/2019) di tempat berbeda di Majelis Taklim Nikmatullah yang bertempat di Kampung Kajenjeng Kelurahan Tamangapa Kecamatan Manggala, Dr. Hj. Darmawati Hanafi, MHI., memberikan bimbingan mengaji tentang hukum Mim Sukun dalam bacaan Alquran. Khusus untuk yang kedua ini, dilakukan secara bergantian bersama Dr. Hj. Rahmi Damis, M.Ag., Dr. Hj. Marhaeni Saleh, M.Pd., Dra. Andi Nurbaety, MA., Dra. Aqila Mahmud, pada hari yang sama setiap minggunya.
Menurut Ustaz Dul, sapaan akrab Dr. Abdulullah Thalib, yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Dekan III di Fakultas Ushuluddin, kegiatan ini dilakukan dengan tujuan memberikan pemahaman serta penyegaran pikiran keagamaan (Islam) tentang rukun-rukun Islam yang rutin mereka kerjakan.
Adapun Ustazah Darmawati, panggilan akrab Dr. Hj. Darmawati,MHI., menjelaskan bahwa bimbingan ini diberikan untuk memperbaiki bacaan Alquran masyarakat. Ini tampak terlihat dari keinginan mereka yang tinggi belajar bacaan Alqurannya meski diusia yang sudah tidak terbilang muda.
Puteri, S.Ag., Ketua Majelis Taklim Ni’matullah, pun merasa terbantu dengan kehadiran dosen-dosen AFI ini di tempat mereka. Selain mengajar bacaan Alquran, mereka juga bisa bertanya langsung tentang hal-hal fiqih lainnya, seperti hukum Mandi Wajib, Penyelenggaraan Jenazah, dll.
“Ibu-ibu pengajian di sini punya keinginan memperbaiki bacaan Alqurannya meskipun usianya sudah tidak muda. Begitu juga pelajaran-pelajaran agama lainnya. Ini mungkin karena waktu muda dulu belum sempat belajar atau tidak punya akses belajar. Olehnya itu, datangnya dosen UIN Alauddin di sini sangat membantu masyarakat yang ingin belajar agama kembali”, ujar Ibu Puteri. (Humas AFI)